Teknologi Pembelajaran dalam Pembelajaran di Sekolah

Abstract

Istilah teknologi pembelajaran pertama kali muncul dan diperkenalkan pada tahun 1977. Istilah ini lebih tepatnya berkaitan dengan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sehingga permasalahan belajar peserta didik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Teknologi pembelajaran dalam proses penerapannya dapat dilaksanakan disemua tingkatan belajar mulai dari tingkat rendah hingga tingkat tinggi. Teknologi pembelajaran juga diharapkan dapat memberikan kontribusinya dalam pengembangan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran peserta didik. Pada kenyataannya secara empiris proses pemanfaatan dan bahkan proses pengembangan teknologi pembelajaran belumlah dapat dilaksanakan dan dilakukan secara maksimal oleh guru sehingga proses pembelajaran hanyalah dilakukan secara konvensional saja, andaipun sudah dilakukan pemanfaatan teknologi pembelajaran hanyalah sebatas sebagai pemakai dan pengguna saja dan tidak berupaya untuk mengembangkannya sendiri. Jika mengacu pada definisi teknologi pembelajaran pada tahun 1994 yang didalamnya terdapat empat kawasan pengembangan dalam teknologi pembelajaran maka sudah selayaknyalah guru dapat melakukan proses pengembangan teknologi pembelajaran yang mengacu kepada kelima kawasan tersebut. Adapun kelima kawasan teknologi pembelajaran tersebut secara konseptual dapat dianggap sebagai langkah-langkah prosedural untuk dapat melaksanakan dan mencapai fungsi pengembangan dalam teknologi pembelajaran. Adapun kelima kawasan tersebut meliputi kawasan desain, pengembangan, pemanfaatan, penglolaan, dan penilaian yang masing-masing didalamnya terdapat sub-sub kawasan.